Jumat, 07 September 2018

thumbnail

Ikan Nila Mie Ayam Jamur

Bagi banyak orang, nama Awiligar mungkin terdengar aneh. Daerah di Bandung memang lebih dikenal sebagai daerah pemukiman.



IKAN NILA MIE AYAM MAHMUD MEDAN

Tidak banyak orang yang tahu bahwa Awiligar sebenarnya adalah sebuah bukit, yang pada puncaknya kita dapat menikmati pemandangan Bandung yang terbentang dari ujung timur, ke ujung barat, ke ujung selatan.

Awiligar terletak di utara Cikutra Heroes Cemetery. Daerah ini berupa bukit yang puncaknya bertemu dengan kawasan Dago Resort dan daerah Bojong Koneng.

Pintu masuknya adalah melalui Jalan Cukang Kawung, sekitar 300 meter di sebelah barat Makam Pahlawan, kemudian cukup ikuti jalan sekitar 2 kilometer ke utara.

Dari pusat kota Bandung Awiligar dapat ditempuh hanya 30 menit dengan mobil atau sepeda motor. Karena berada dalam bentuk bukit, di puncak Awiligar kita dapat menikmati pemandangan cekungan Bandung, yang dapat dengan jelas dilihat dari timur ke barat dan juga wilayah selatan dengan berbagai pegunungan di cakrawala.

Sangat menyenangkan menikmati pemandangan di suatu sore yang cerah, terutama jika violet menyertai matahari terbenam. Jika hari sangat cerah, uap uap dari kawah Darajat dan Gunung Papandayan dapat dilihat dengan jelas.

Begitupun puncak Gunung Cikuray di Garut, dapat terlihat sangat jelas antara deretan pegunungan di selatan. Sementara di malam hari, kita bisa menikmati jutaan lampu berkilauan yang terlihat jauh ke daerah Soreang, Banjaran, Ciwidey dan Pangalengan.

Di bagian atas Awiligar ada juga tempat nongkrong, bernama The Awiligar. Terletak sekitar 200 meter setelah The Clove Garden Hotel. Tempatnya relatif baru, mulai dibuka pada pertengahan Desember 2017. Konsep yang diambil adalah tempat makan di halaman.

Tampak depan, The Awiligar bagaikan vila dengan bangunan bergaya Eropa: atapnya tinggi, dengan halaman depan yang luas. Masuk ke dalam, pengunjung akan terkejut dengan halaman belakang yang lebih luas dari halaman depan, dengan tampilan 180 derajat ke arah cekungan Bandung.

Dari halaman belakang The Awiligar, pengunjung dapat menikmati perkebunan cengkeh yang membentang ke selatan, yang terhubung dengan padang rumput kecil, sawah dan permukiman.

Di sisi timur, ada hutan lebat yang dilestarikan dalam keasliannya, karena itu adalah kawasan lindung dan merupakan bagian dari gudang persenjataan tentara.

Di pagi hari, biasanya akan terdengar suara burung hutan, dan elang yang mengambang di ketinggian. Pada malam hari, pengunjung dapat menikmati jutaan lampu berkelap-kelip yang tersebar di seluruh Bandung, bersaing dengan miliaran bintang di langit malam.

Siapa pun yang menginginkan tempat yang tenang dan sejuk akan merasa betah untuk waktu yang lama di tempat ini.

Pengunjung di The Awiligar tidak hanya disuguhi pemandangan yang menarik, tetapi juga dapat menikmati berbagai jenis makanan dan minuman lezat dengan harga bersahabat. Mulai dari makanan ringan, minuman, hingga makanan berat.

Masakan andalan di The Awiligar adalah mangkuk nasi (nasi disajikan dalam mangkuk) dengan pilihan daging sapi atau topping ayam dengan berbagai jenis saus: dari saus ala stroganof Rusia, saus la teriyaki Jepang, hingga saus lada hitam pedas.

Pilihan makanan tradisional tidak kalah menggoda, mulai dari sambal matah nasi goreng hingga tilapia sambal goreng.

Sambal matah nasi goreng terasa menyegarkan pedas, adalah pembuatan dapur The Awiligar yang mencampurkan nasi goreng dengan saus matah a la sambal, dipadukan dengan potongan daging ayam, telur dan kerupuk.

Bumbu nila goreng sangat menggoda. Ikan nila direndam dalam kunyit, lalu digoreng hingga renyah. Dengan cara itu, ikan nila dapat dimakan tidak ditinggalkan karena daging, tulang, hingga kepala sangat renyah dan gurih.

Apalagi ditambah dengan cabe tempel yang dicampur dengan daun basil. Kesenangan melahap nila goreng terasa sangat pas dengan pemandangan alam yang luas.

Minuman yang ditawarkan juga sangat beragam. Untuk hari yang panas, pilihan minuman bisa berupa minuman dingin seperti teh lemon atau strawberry mojito.

Sementara untuk malam hari, yang harus dicoba adalah teh atau kopi yang dicampur dengan bumbu.

Rasanya manis, gurih, dan hangat di perut. Minuman ini sangat cocok untuk Awiligar udara malam dingin, terutama jika ditemani roti bakar. Uniknya, The Awiligar membuat rotinya sendiri disajikan di sana. Pengunjung bahkan dapat melihat proses pembuatan roti, jika datang pada sore hari.

The Awiligar dapat menjadi alternatif liburan yang menyenangkan, murah, dan mudah untuk pergi. Dengan suasana dan pemandangan yang tidak kalah dengan kawasan Lembang di utara Bandung atau Caringin Tilu timur. Apa yang ingin saya habiskan pada liburan Idul Fitri di Bandung, tempat ini patut dikunjungi.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments

About

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.