
Menjalankan
usaha selama hampir empat tahun, anak belia ini harus mencicipi pergolakan yang
luar biasa. Kesalahan strategi bisnis sempat membuatnya jatuh sesaat, namun
lalu bangkit lagi dengan beragam penemuan.
Adalah Andy
anansyah, laki-laki berusia 24 tahun
yang lahir dari keluarga pecinta mie ayam. Andy menciptakan produk bernama MieAyam Jamur Enak.
Cerita
berawal lebih kurang 2012 silam, ketika Andy akan menyelesaikan studi teknik telekomunikasi
pada galat satu perguruan tinggi pada pada negeri. Keinginannya hanya satu,
selepas kuliah sebagai pengusaha, bukan karyawan misalnya khalayak dalam
umumnya.
"Saya
memang ingin lebih sebagai pengusaha ketimbang karyawan. Rasanya lebih asyik
gitu," ungkapnya
Andy pun
mantap ingin membuka bisnis mie ayam. Ide bisnis ini timbul setelah mengingat
keluarganya merupakan pecinta mie ayam.
"Lalu,
kenapa nggak jualan mie ayam saja," celoteh Andy, sambil asyik bercerita.
Kemudian,
dia mencoba mencari berita cara membuat mie ayam di internet. Maklum saja,
meski pecinta mie ayam, Andy & keluarganya tidak mampu membuat mie ayam.
Tetapi,
lantaran niat bisnis yang bertenaga, Andy terus berusaha meracik aneka bahan
buat menjadi mie ayam menggunakan rasa tidak sama berdasarkan yg lain. Kerja
keras Andy akhirnya membuahkan output.
"Kita
coba itu lebih kurang 4 bulan. Sampai sakit perut. Coba lagi terus cari fakta.
Sampai akhirnya lahir Mie Ayam Jamur Enak," paparnya.
Sedikit
mengenai Mie Ayam Jamur Enak. Andy menjelaskan, ini adalah jenis mie ayam yang
dipadu dengan sayur, buah dan keju. Mie ayam racikan Andy memiliki aneka rasa
misalnya bayam, wortel, cokelat, kopi, strawberi, buah naga dan sebagainya.
"Kita
ingin menciptakan mie ayam yang beda berdasarkan yang lain. Jadi ketemu rasa
lezat & tidak memakai bahan yang
merugikan, bebas pengawet & pewarna. Semuanya dari bahan organik,"
jelasnya.
Usaha
dimulai menggunakan modal sekitar Rp lima juta menurut kantong Andy &
sedikit donasi berdasarkan orang tua. Satu toko disewa di daerah Bekasi.
Awalnya mie ayam diproduksi dengan bahan standar bayam & original. Kemudian
seiring tingginya permintaan, aneka macam rasa jua diproduksi.
Konsumen
cukup antusias dengan produk mie ayam Jamur Enak penjualan semakin tinggi
drastis, hingga Andy mampu membentuk omzet Rp 30 juta-Rp 40 juta per bulan. Andy
pun semakin berambisi memperluas bisnisnya.
Dia
beralih ke keliru satu sentra perbelanjaan di daerah Cijantung, Jakarta Timur.
Toko pertama ditutup dan Andy fokus dalam area usaha yg baru.
Jatuh
Bangun
Berjalan
sekitar setahun, ternyata usaha yang dijalankan tidak sesuai asa. Banyak
kendala yang sulit dihadapi, sampai penjualan turun drastis. Omzet puluhan juta
yg dibayangkan tak lagi tercatat ketika pembukuan.
"Ada
sedikit penyesalan memang, lantaran kesalahan taktik," kata Andy mengakui.
Andy
kemudian menjajal area pop-up market seperti pameran, festival, bazar dan
sebagainya, buat menjual produk mie ayamnya. Promosi pula dilakukan melalui website
juga media umum.
Seiring
menggunakan penjualan yang musiman, omzet yg dihasilkan Andy lewat pop-up
market tidak terlalu banyak, hanya Rp dua juta-Rp 3 juta per hari. Sementara
pop-up hanya berjalan sekitar seminggu.
Tahu akan
omzetnya tipis, Andy membangun produk baru bernama Kentang Mustofa. Produk ini
adalah pelengkap dari mie ayam dan dijual pada berbagai loka. Meski belum besar
, tetapi setidaknya relatif untuk memberikan tambahan penghasilan rutin setiap
bulannya.
"Jadi
untuk penghasilan rutin, saya menjual produk bernama kentang Mustofa,"
imbuhnya.
Ke depan, Andy
berencana untuk membeli tunggangan spesifik untuk menjual mie ayam. Menurutnya,
langkah tersebut lebih efektif dan efisien. Wilayah yang akan dijangkau adalah
Jakarta & sekitarnya.
Perjalanan
ini memberikan pelajaran penting bagi Andy. Menurutnya, sebelum mengambil
keputusan memang wajib dilandasi
menggunakan surat keterangan yang matang.
"Kita
harus sahih-benar belajar mencari referensi sebelum mengambil keputusan. Kita
matangkan dulu. Dengarkan saran menurut orang-orang, analisis seakurat mungkin,
baru mengambil keputusan," tutupnya
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments